Tepat saban 1 Oktober lalu, dunia memperingati Hari Kopi Internasional. Sementara Indonesia sendiri juga punya hari kopi, Hari Kopi Nasional yang dirayakan setiap 11 Maret.
Kopi asal Indonesia jadi salah satu komoditas unggulan. Tak hanya memeriahkan pasar dalam negeri, akan tetapi juga menjelajah negara-negara lain di dunia.
Bicara soal jenis dan produk kopi asal Indonesia, ada beragam yang ditawarkan. Jika berselancar di marketplace saja, Anda sudah seperti berada di belantara 'kopi'. Ada begitu banyak jenis juga merk disodorkan dan, seolah semua terlihat sama menggiurkannya--di lidah para penikmat kopi.
Namun, memilih jenis biji kopi yang akan Anda seduh, kadang-kadang juga perkara selera. Dan, kopi terasa nikmat bukan hanya dari jenis biji, melainkan juga kesegaran saat menghaluskan (proses grinding) hingga, soal cara menyeduh.
Meski begitu, tetap tak ada salahnya menyimpan daftar rekomendasi kopi-kopi pilihan yang bisa Anda jajal. Berikut :
Liong Bulan
Kopi legendaris asal Bogor ini memulai produksi sejak 1945. Dijual dalam sachet kecil takaran satu gelas, bubuk kopinya sudah dicampur gula.
Dibandingkan kopi sachet lain, Liong Bulan punya rasa lebih pahit dan kental. Aromanya pun khas. Kalau Anda terbiasa minum kopi tanpa gula, Anda bisa beli Liong Bulan ukuran 250 gram. Dalam kemasan yang lebih besar, biasanya hanya berisi bubuk kopi Liong Bulan tanpa gula.
Rumah Kopi Ranin
Rumah Kopi Ranin sebetulnya sebuah kedai kopi yang, letaknya di Bogor. Namun kedai kopi ini juga menyangrai kopi single origin. Aneka pilihan biji ataupun bubuk kopi tersedia.
Beberapa jenis kopi arabika di antaranya Mandailing, Flores, Gayo, Java Preanger, Kintamani, Lintong, Toraja dan Papua. Arabika Flores di sini jadi yang paling populer dibanderol Rp115.000 per kilogram.
Sarongge
Kopi Sarongge ini ditanam petani di kebun-kebun, lereng Gunung Gede dan Gunung Geulis, Cianjur. Sarongge merupakan jenis kopi arabika. Anda bisa pilih mulai dari Sarongge full wash, honey, natural, winey hingga luwak.
Sedangkan jenis kopi robusta diberi nama Sarongge Rosidi. Robusta ini dari dataran tinggi, karena itu menyimpan jejak manis cokelat. Sementara racikan antara sedikit robusta dan lebih banyak arabika bisa Anda dapat di Sarongge Ki Hujan.
Giyanti
Giyanti sebetulnya nama Kedai Kopi di Jalan Surabaya, Jakarta Pusat. Tapi kedai yang hanya buka sampai pukul 17.30 WIB dan libur pada hari Selasa ini juga menyediakan biji kopi.
Ada tiga biji kopi yang bisa Anda coba antara lain Siraja Biak Biak, Aceh Saman Meriah dan, Siulak Bujang.
Siraja Biak Biak merupakan biji kopi arabika dari Lintong Nihuta, Sumatera Utara dengan aroma yang kompleks. Anda bisa mendapatkan deskripsi karakter ketiganya dengan melongok ke laman Giyanti.
Tanamera Coffee
Tanamera berarti tanah merah, konon merupakan refleksi dari kesuburan tanah di Indonesia untuk menumbuhkan kopi-kopi terbaik. Ada berbagai kopi dari Bali, Flores, Jawa, Sulawesi dan Sumatera.
Di laman Tanamera, Anda akan menemukan deskripsi masing-masing karakter biji kopi mulai dari keasaman, aroma, aftertaste, sweetness hingga body kopi. Semua single origin dan blend tersedia dalam kemasan 100 gram, 250 gram dan, 1 kg.
Selain yang sudah disebut di atas, jika pergi ke toko kopi di pasar, Anda juga bisa menemukan berbagai jenis kopi dalam puluhan toples. Kalau mau, Anda bisa pula menjajal Flores Yellow Cattura, Lintong, Wamena atau juga Cibulao untuk dibawa pulang.
Kalau suka robusta, Anda bisa mencoba biji kopi dari Malang, Arjuno misalnya, atau dari Temanggung. Mau pilih arabika ataupun robusta, bebas saja.
Pilihan arabika atau robusta bukan soal mana yang lebih enak, sih. Perbedaan keduanya biasanya lebih kepada harga. Sementara enak atau tak enak, itu perkara selera.
Tentu Anda boleh tak sepakat dengan pilihan-pilihan di atas. Bagaimana, Anda punya rekomendasi biji kopi dan favorit lainnya? Boleh juga, dong. /cnnindonesia